Minggu, 17 Juni 2012

S A Y A

Disaat saya berdiri memandangi sekitar saya. Mungkin hanya beberapa yang saya pandangi dengan seksama. Setelah melakukan itu, saya tersadar. Saya sungguh sadar. Dengan kebosanan dan kejenuhan, memandangi sekitar sering membuat saya merasakan kembali bahwa ini masih berlanjut dan membutuhkan semangat. Namun. Tak lama lagi, saya takkan bisa memandangi ini lagi. Ini karena saya harus menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Bertumbuh dan berkembang. Saya akan meninggalkan tempat ini. Ya, ini memang hal yang biasa. Teramat biasa. Bahkan saya sadar bahwa saya sangat berlebihan. Tapi inilah yang saya rasakan. Saya takkan bisa merasakan hari-hari ditempat ini lagi. Seakan pun bisa, mungkin disaat saya mengunjungi tempat ini yang terbilang hanyalah sebentar. Iya. Sangat sebentar. Waktu yang sebentar pun takkan bisa mengembalikan apa yang dulu pernah saya rasakan. Karena disaat saya merasakannya dulu, terdapat teman-teman yang sangat perduli terhadap saya. Dan kami semua sekarang terpisah. Tidak setempat duduk. Tidak sekelas. Tidak sesekolah. Bahkan beberapa berjauhan dari tempat ini. Demi masa depan. Masa depan yang selalu kami nantikan. Apakah kami bahagia? Apakah kami sebaliknya? Walau kami tak tahu apakah yang akan terjadi. Namun, Tuhan tahu. Memang. Yang selalu kami harapkan adalah kebahagiaan. Kebahagiaan di masa depan kami.
Satu per satu hal yang dulu pernah terjadi, mulai kembali saya ingat. Mengingat ini sungguh sulit. Dengan jenjang waktu tiga tahun, sudah banyak sekali hal yang pernah terjadi. Suka. Duka. Tawa. Tangis. Ya, memori saya sudah sangat penuh. Penuh kenangan yang akan selalu saya ingat. Walau saya sadar, perlahan mungkin bisa terlupakan. Karena terganti oleh hal-hal baru. Disaat masa-masa inilah kebanyakan sifat buruk saya terjadi. Dan saya sungguh-sungguh menyesal melakukannya. Namun semua telah terjadi. Saya mengakui sifat buruk saya. Saya meminta maaf. Saya berterimakasih kepada semua pihak. Semua pihak yang selalu berada disekitar saya. Semua pihak yang tak ternilai jasanya. Dan semua teman. Semua teman yang saya sadar, saya sangat membutuhkannya.
Disuatu saat nanti. Disaat masa depan datang menjemput kita. Kita akan tahu. Kita bahagia atau sebaliknya. Disaat itulah kita benar-benar tersadar bahwa masa lalu adalah penting. Semua orang sangat berjasa. Kita kan menjadi dewasa, menikah, dan mempunyai keturunan. Saya sangat mengaharapkan kita akan bertemu. Bertemu dengan kebahagiaan itu. Dan setelah itu, kita akan kembali berkumpul dan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Meraih mimpi kita dan menakhlukkan dunia!!!

2 komentar :