Rabu, 06 Januari 2016

Long Journey in 2015

Hello! Long time no see...
     Sekarang gue udah kuliah loh. Sejak jadi mahasiswi, waktu untuk berselancar di dunia maya pun semakin sedikit dan lucunya internet menjadi hal yang kurang menarik buat gue, pesonanya udah memudar. Sekarang gue prefer tidur saat free time soalnya tidur semacam expensive needs semasa kuliah ini. Padahal kalau dipikir-pikir, sekolah lebih menghabiskan banyak waktu dibanding kuliah. Tapi entah kenapa, kuliah jauh berasa capeknya. Kalau kata temen-temen sih, itu karena pas kuliah kita jauh lebih banyak gunain otak buat mikir jadi energinya habis. Dan gue sependapat.
     Sebelum gue bisa jadi mahasiswi, gue mengalami suatu proses dan penantian yang panjang dulu loh. Gue sempet pesimis dan berpikir bakal nganggur selama setahun karena ga berhasil masuk PTN. But, Tuhan sungguh berbaik hati dan melimpahi berkatNya buat gue sehingga gue bisa kuliah di salah satu PTN. Thank you so much, Father-Son-Holy Spirit!
Gini nih ceritanya...
     Setelah selesai UN, gue mulai intensif bimbel. Gue rasa masa-masa ini paling memorable sih. Tiap hari gue bimbel sampai malam. Tiap minggu gue TO. Rutinitas itu gue lakuin selama +/- empat bulan. Setelah mempersiapkan diri akhirnya gue mengikuti beberapa ujian tertulis.  Jujur sih, terkadang gue merasakan sedikit penyesalan karena gue ngelakui usaha kurang bersungguh-sungguh di masa penting itu. Dulu, gue tetep ga pernah belajar selain di INTEN (I love INTEN!). Mempersiapkan diri cuma ala kadarnya aja. Nyantai tetep jadi mindset. Bahkan sehari sebelum beberapa ujian tertulis itu gue tetep ga belajar maksimal. Banyak andai-andai yang kadang gue pikirkan karena tidak tercapainya mimpi gue yang sebenarnya. Buat kalian yang baca dan mau mempersiapkan diri untuk kuliah, jangan sampai kaya gue ya! Lakuin usaha semaksimal mungkin karena usaha akan selalu berbanding lurus dengan hasil. Setelah gue udah mulai menjalani perkuliahan, perlahan gue mulai menyadari bahwa meskipun Vokasi Akuntansi Universitas Indonesia bukan menjadi impian gue tapi gue yakin ini yang terbaik buat gue untuk saat ini. Setelah pengumuman SIMAK-UI, gue sepakat dengan keluarga untuk ga mengikuti beberapa tes yang udah gue daftarin. Dengan pertimbangan, orang tua jauh lebih setuju kuliah yang deket dan memperbesar peluang orang-orang yang belum dapat kuliah because I know that feeling.

For your information:
"Kuliah dimana?" menjadi pertanyaan terhoror 2015 bagi gue. Dan sangat penting menjaga perasaan orang lain dan orang tua mereka disaat-saat mereka tidak diterima oleh kampus impian mereka.

TIDAK DITERIMA

TIDAK DITERIMA

DITERIMA

TIDAK MENGIKUTI
Thankyou!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar